Kenapa Menjadi Negara Minim Literasi?
Hai gue karim dan disini gue akan membahas tentang kenapa ya orang Indonesia males baca? Atau jangan jauh – jauh deh, kenapa di lingkungan gue sekarang orang – orang pada gasuka baca atau males baca?.
Berdasarkan data United Nation Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO) di tahun 2016 Indonesia berada di peringkat nomor
60 dari 61 di dunia tentang minat baca. Atau kalau kita pake angka Cuma 1 dari 1000
orang di Indonesia yang rajin membaca. Lantas apa penyebabnya, kenapa kita kalah
dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura atau negara lain?.
Tapi sebelum dibahas, bakalan ada yang nanya emang manfaat
baca buku apaan? Ya, gue awalnya juga bertanya seperti itu, fyi aja gue dulu
juga gasuka baca, karena lingkungan tinggal gue saat itu ga membuat rasa
keingintahuan gue bertambah. Seiring waktu berjalan dan informasi kian mudah di
dapatkan, gue sampai dititik bertanya ke diri gue sendiri, kenapa ya gue gini –
gini aja? Cuma ngabisin waktu dengan main game di handphone atau main sosmed
berjam-jam? Gunanya apa? Itulah pertanyaan gue pas jadi maba karena gue gapyear.
Sampai dimana gue ga sengaja liat konten nya bang Ferry dan Guru Gembul, gue jadi
bertanya - tanya kenapa ya mereka bisa ngomong kayak gitu dan banyak taunya? Eh
ternyata mereka emang suka baca, nah dari sini gue jadi suka baca. Untuk menjawab
pertanyaan tadi, apa manfaat baca buku? Ya, lu bisa berpikir dengan kritis, bisa
ngomong tanpa belibet, bisa menulis dan masih banyak lagi. Ya, jika orang di
negara ini minat baca tinggi, gue bisa pastikan negara ini bisa jadi negara
maju dengan cepat.
Kembali ke pertanyaan awal, kenapa warga di negara ini minat
bacanya rendah? Gue harus mempertanyakan masalah ini ke diri gue dahulu, kenapa
gue lebih suka baca ketimbang temen – temen gue? Gue mendapatkan jawaban, pertama
gue iri sama orang yang banyak pengetahuannya dari gue, rasa keingintahuan gue
tinggi seperti bertanya – tanya tentang perang dunia 1 itu gara – gara apa ya?
atau kenapa Oppenheimer kepikiran buat atom?, dan masih banyak lagi.
Jadi kalau ditanya kenapa?, ya karena gue orangnya kepo. Mungkin
disini bakalan ada yang nyeletuk, hah? Minat baca orang Indonesia rendah? Baca gosip
dan komentar netizen tinggi tuh minat bacanya, so, mungkin bukan krisis membaca
tapi, “krisis apa yang dibaca”.
Mungkin beberapa dari kalian juga ada yang bingung
berdasarkan apa survey tersebut. Terlihat dari website www.ccsu.edu mereka memberikan buku ini sebagai
companion, dimana di dalam buku yang berjudul World Literacy How Countries Rank
and Why It Matter by John W. Miller, Michael C. Mckenna, ada ngebahas 4 dimensi
yang mempengaruhi minat baca suatu masyarakat, yaitu Proficiency , Access, Culture,
and Alternatives. Nah, dari keempat ini tantangan yang paling besar ialah
Culture (Budaya), dimana gue ngerasain sendiri bahwa kalau ada seseorang yang
menyuarakan buku, biasanya dikatain kayak, emang pengaruh buku buat kehidupan lu apaan? Terus
solusinya? Pemerintah? Swasta? Apasih yang bisa kita lakuin?.
Ya untuk menjawab itu, gue hanya bisa berdoa supaya minat
baca di negara ini tinggi karena jika kalian mau menjadi maju ya kalian lah
yang harus memulainya. Jika warga negara ini menjadi kritis dan banyak
pengetahuan maka Indonesia sudah dipastikan akan menjadi negara maju. Gabakal ada
lagi orang yang ketipu tiket konser, ga ada lagi sebutan cebong kadrun, ga ada
lagi pemerintahan yang katanya sistem demokrasi tapi hukumnya tumpul ke atas
tajam kebawah, ga ada lagi tuh yang katanya wakil rakyat tapi yang dibikin
susah sama peraturannya rakyat sendiri, ga ada lagi tuh orang tolol berkuasa gara –
gara keluarganya penguasa, ga ada lagi tuh orang bawa kendaraan lawan arah, ga
ada lagi tuh orang yang kena clickbait headline berita langsung koar – koar di
sosmed, padahal belum baca beritanya. Masih banyak lagi.
Ya, cukup sekian, menulis ini gara - gara gabisa tidur dan juga concern bagi warga negara ini, kalau ada salah tolong dikasi tau jangan
di julid-in. Stop baca gossip mending baca yang bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar